Essay ku

Tema "Pendidikan Masa Kini" Judul "Haruskan Biaya Sekolah Menjadi Permasalahan bagi Pendidikan Saat ini" Unfa solfiani Pendidikan, apakah pendidikan itu dan seberapa pentingkah pendidikan itu sendiri? Memang benar kata pepatah, bahwa Pendidikan adalah tonggak kemajuan bangsa. Banyak makna yang dapat kita tafsir dari pepatah tersebut. Sadar atau tidak, percaya atau tidak, peduli atau acuh. Pendidikan sudah mendarah daging bagi kehidupan manusia di jaman global dengan persoalan yang semakin kompleks ini. Telah menjadi tonggak yang sangat vital bila diacuhkan demi kemajuan suatu bangsa. Dapat kita bayangkan apa jadinya jika suatu bangsa tidak sadar akan pendidikan maupun tidak mendapatkan pedidikan yang selayaknya, bagaimana bangsa itu akan tumbuh dan berdiri di tengah menderanya masalah global yang akhir- akhir ini terjadi. Menjadi bangsa yang tertindas?? TENTU TIDAK MAU!!! Ironis memang, ketika kemewahan bagi sekolah-sekolah di kota besar diasosiasikan dengan SPP mahal, tenaga pengajar asing, pun kelas internasional dengan fasilitas super lengkap. Namun, fakta miris tentang pendidikan telah terjadi di pelosok Indonesia, bukan hanya isapan jempol belaka. Fakta yang membuat mata terbelalak di tengah gencarnya program wajib belajar sembilan tahun yang telah di gembor-gemborkan pemerintah. masih banyak di jumpai anak yang putus sekolah dan yang tidak dapat melanjutkan ke jenjang berikutnya. Lagi-lagi dilatar belakangi dengan masalah mahalnya biaya pendidikan. Pupus sudah harapan anak bangsa harus berakhir dengan mengadu nasib dan peruntungan di ladang rizki yang seharusnya menjadi kewajiban para orang tua. Disamping itu, untuk anak-anak yang telah putus sekolah tidak ada sebuah pendidikan lebih lanjut maupun sebuah pelatihan untuk pembekalan mereka dalam dunia kerja. Kalau pun ada, itu pun tidak cuma-cuma. Dan harus mengeluarkan beberapa kocek, yang bisa di bilang tidak murah. Disisi lain, pemerintah telah melakukan program Biaya Operasional (BOS) walaupun begitu, para orang tua tetap enggan menyekolahkan anak-anaknya. Namun dalam kenyataannya memang benar, sekolah gratis itu hanya pada biaya operasionalnya saja, yang dibantu dengan Biaya Operasional Sekolah (BOS) dari pemerintah. Sedang jenis pembiayaan di sekolah tidak hanya biaya operasional saja, melainkan ada biaya investasi, biaya ini untuk pembangunan atau sering disebut insidental. Berupa peningkatan sarana prasarana sekolah, seperti gedung, mebuler, perbaikan / peningkatan sarana prasarana lainnya. Juga adanya biaya individu, seperti biaya kegiatan non akademik dan lainnya. Semua ini membuat kecewa para orang tua yang dari financial kelas bawah. Selain itu, bagi para orang tua yang kurang mempunyai kesadaran akan pentingnya pendidikan juga melatar belakangi mengapa anak-anak bangsa tidak dapat melanjutkan sekolah. Para orang tua lebih memilih agar anaknya membanting tulang daripada harus melanjutkan sekolah. Karena menurut mereka di daerah terbelakang tersebut, yang terpenting adalah ilmu terapan yang benar-benar di pakai untuk hidup dan kerja. Hal ini sangat disayangkan sekali, karena pola pikir anak-anak tersebut masih dapat berkembang pesat sesuai dengan kemajuan teknologi pada era globalisasi saat ini. Yang berpengaruh langsung dalam perkembangan sebuah bangsa dan negara. Tidak bisa kita bayangkan bila tiap tahunnya kurang lebih satu juta anak Indonesia harus putus sekolah hanya karena masalah biaya. Padahal setiap anak berhak memiliki pijakan yang kuat dalam membangun potensi dirinya lewat pendidikan. Bagaimana bangsa ini akan menjadi bangsa yang maju, bila para penerus bangsa tidak dapat mengenyam pendidikan sesuai program yang telah di canangkan oleh pemerintah?? Oleh karena kita harus membuat pendidikan Indonesia lebih baik serta mampu bersaing secara sehat dalam segala bidang dengan semua negara di dunia sesuai era globalisasi saat ini. Karena kemajuan suatu bangsa tidak boleh hanya diukur dari banyaknya sumber daya alam (SDA) yang di miliki oleh mereka, akan tetapi kembali kepada bagaiamana kualitas sumber daya manusianya. Sebab manusia yang berkualitas, akan mampu membawa bangsanya menuju tempat yang terhormat dalam persaingan global. Menjadi bangsa yang maju tentu merupakan cita-cita yang ingin di capai oleh setiap negara di dunia. Sudah menjadi suatu rahasia umum bahwa maju tidaknya suatu negara di pengaruhi oleh faktor pendidikan. Begitu pentingnya pendidikan, sehingga suatu bangsa dapat di ukur apakah bangsa itu maju atau mundur, karna seperti yang kita ketahui bahwa suatu pendidikan tentunya akan mencetak sumber daya manusia yang berkualitas baik dari segi spiritual, intelegensi dan skill, pendidikan merupakan proses mencetak generasi penerus bangsa. Apabila output dari proses pendidikan ini gagal maka sulit dibayangkan bagaimana dapat mencapai kemajuan. “Mari kita sukseskan pendidikan Nasional dengan peduli pendidikan daerah pelosok. Kemajuan Indonesia tanggung jawab kita bersama”

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pemantasan Diri

Resume Materi PAM UNJ Part I

Investigasi Isu Penugasan Individu PAM